December 2, 2024

literasibbpkt – Pendidikan Anak & Lingkungan Sejak Dini

literasibbpkt adlah portal berita dan artikel tentang pentingnya literasi daras bagi lingkungan kelas menengah dan anak kecil.

Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

literasibbpkt – Tumbuh kembang cii-ciri anak terkait terhadap didikan keluarga. Karena keluarga merupakan lingkungan terkecil, terdekat dan terdiri dari orang-orang yang paling didengar serta dijadikan misal oleh anak-anak.

Indra Dwi Prasetyo, praktisi pendidikan sekaligus Direktur di Pijar Foundation serta Co-Chair Y20 Indonesia 2022 mengatakan, keluarga tetap memegang manfaat perlu dalam tumbuh kembang anak, juga dalam perihal pendidikan. Ada adagium yang sering didengar bahwa pendidikan pertama kali terjadi di kamar tidur anak, bukan di area kelas.

“Pendidikan mengenai kepemimpinan, misalnya, didapatkan anak saat ia melihat ayahnya bekerja dan memimpin keluarga. Sama halnya mengenai nilai-nilai kasih sayang, kelembutan dan menghormati sesama, justru didapatkan oleh sang anak jauh sebelum mereka mengenal abjad, melainkan melalui ibunya,” ujarnya.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa keluarga

berperan dalam pendidikan anak jauh lebih lama dari ruang-ruang kelas resmi layaknya SD, SMP, SMA dan universitas. Pendidikan sepanjang hayat ini memainkan manfaat sentral dalam tumbuh kembang anak, merasa dari ia kecil, remaja sampai dewasa.

Indra melihat bahwa pendidikan di Indonesia punyai ciri khasnya tersendiri. Misalnya, banyak orang tua Indonesia yang melaksanakan “pengajaran”, jauh sebelum anak lahir bersama cara mendongeng atau mendoakan si anak bersama doa-doa yang baik, saat tetap di dalam kandungan. Afirmasi positif yang dimulai, apalagi sebelum anak lahir, setidaknya mampu dilihat sebagai ajang persiapan orang tua menjadi pendidik sebelum melahirkan anaknya.

“Ketika sang anak lahir, orang tua Indonesia berperan sebagai “norm setter” bagi si anak bersama cara mengajarkan mereka nilai-nilai dan kearifan yang tidak cuma terdapat di Indonesia secara umum, namun juga yang keluarga selanjutnya anut. Nilai dan norma spesifik layaknya itu, sekali lagi, sulit untuk mereka dapatkan di bangku-bangku kelas nantinya. Nilai dan norma selanjutnya berfungsi menjadi kompas bagi si anak saat ia remaja maupun dewasa,” tutur Indra.
Memang tidak mampu dipungkiri tetap banyak keluarga yang tidak mengetahui bagaimana peran keluarga yang begitu besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Ada yang acuh, tersedia juga yang sebetulnya amat tidak mengetahui cara menolong pemenuhan pendidikan bagi anak-anaknya. Indra mengemukakan setidaknya tersedia tiga pendekatan cara keluarga dalam mendorong atau menolong pendidikan anak-anaknya.

Pendekatan pertama adalah saat anak-anak tetap kecil. Dalam perihal ini, orang tua berperan sebagai pemimpin bagi si anak. Tindak dan tutur orang tua dapat semuanya ditiru oleh sang anak. Oleh karenanya, fase ini substansial dalam membentuk kepribadian anak di awal.

Fase ke dua adalah di mana anak-anak menginjak remaja

Di fase ini, keluarga berperan sebagai “teman” bagi si anak. Orang tua perlu mengetahui bahwa si anak udah punyai sedikit otoritas untuk mengakibatkan keputusan-keputusan, kendati tidak seluruh dalam hidupnya. Di fase ini, kedekatan keluarga terhadap anak amat penting.

Fase terakhir adalah saat anak udah menginjak dewasa

di mana orang tua melakukan tindakan sebagai “observer” dalam kehidupan si anak. Keluarga di fase ini berperan sebagai pusat konsultatif atau area menanyakan saat diperlukan.

“Di fase ketiga ini, anak udah punyai otoritas untuk pilih pilihan-pilihan di dalam hidupnya. Penting untuk diingat bahwa fase pertama dan fase ke dua dapat berpengaruh terhadap pilihan-pilihan yang dapat mereka melaksanakan di fase ketiga ini. Secara prinsipal, keluarga memainkan manfaat kunci dalam tumbuh kembang anak,” kata pria lulusan Master of Education di Monash University Australia ini.

Dalam kesempatan berbeda, Wien Muldian, Ketua Umum Perkumpulan Literasi Indonesia menuturkan, terhadap dasarnya pendidikan yang utama tersedia dalam keluarga. Pendidikan yang berada di sedang penduduk maupun di lembaga-lembaga pendidikan menurutnya itu adalah sebuah upaya mengajarkan anak peserta didik kepada sistem pembelajaran formal, sistematis, berkurikulum dan bersilabus.

“Karena terhadap hakikatnya pendidikan itu bagaimana menguatkan pengetahun, mengembangkan cii-ciri dan membangun keterampilan hidup,” ujar Wien Muldian.

Melihat peran keluarga terhadap pendidikan khususnya terhadap penduduk di Indonesia

ia menilai keluarga di Indonesia perlu mampu mengetahui setiap anggota keluarganya, juga anak-anak dalam sistem pembelajaran dan literasi dari umur dini, umur pra-remaja dan remaja.

Keluarga slot bet kecil perlu mengetahui kecenderungannya terhadap minat pengetahuan tertentu, keterampilan tertentu, terhadap karakter-karakter baik yang mampu dikembangkan terhadap kesenian, terhadap teknologi, dan itu perlu mampu di capture oleh keluarga.

“Di situlah keluarga perlu mengawal literasi anak sampai di tingkat remaja. Karena ini menjadi anggota perlu pondasi-pondasi yang mampu dibangun di dalam keluarga,” kata penggiat literasi ini.

Wien menyatakan literasi bukan membaca, melainkan suatu keterampilan tindak lanjut dari membaca. Membaca mirip halnya layaknya menulis, menyimak, berbicara, itu masuk ke dalam keterampilan berbahasa. Sementara yang dimaksud bersama keterampilan literasi adalah yang ditindak lanjuti sehabis keterampilan membaca.

Share: Facebook Twitter Linkedin